Minggu, 25 Januari 2015

KARYA ILMIAH REMAJA
“PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK”
 

  

DISUSUN OLEH :
CHELSI INRIYANI VIIIC

SMP NEGERI 4 KLATEN

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh negara didunia. Sampah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup. Pengahasil sampah terbesar didunia adalah manusia. Sampah - sampah yang dihasilkan manusia ini diangkut oleh truk - truk khusus dan dibuang ditempat yang sudah disediakan. Sampah sampah itu ditumpuk hingga menjadi bukit sampah.
Sampah yang menumpuk itu akan mengganggu masyarakat. Karena baunya yang menusuk. Selain baunya yang menusuk, sampah juga dapat mendatangkan wabah penyakit. Tetapi, selain sampah dapat merugikan, sampah juga ada manfaatnya. Sampah dapat diubah menjadi bahan yang lebih bermanfaat.
B.    RUMUSAN MASALAH
ü  Pengertian sampah
ü  Prinsip pengolahan sampah
ü  Pengolahan sampah organik
ü  Kelebihan mengolah sampah organik
ü  Kekurangan mengolah sampah organik
C.    TUJUAN
ü  Mengurangi sampah dimuka bumi
ü  Menjadikan sampah menjadi barang barang yang lebih bermanfaat
ü  Mencegah kerusakan lingkungan
D.    MANFAAT
ü  Dapat menjadikan sampah menjadi bahan yang lebih bermanfaat.
ü  Dapat mengurangi sampah.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN SAMPAH
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Jadi dapat dirumuskan sebagai bahan sisa dari kehidupan sehari hari masyarakat. Sampah padat pada umumnya dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1.     Sampah organik ( sampah basah )
Sampah organik merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai lagi dan dibuang oleh pemilik sebelumnya. Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan ( dekomposisi ) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau ( sering disebut kompos ). Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami.
Kompos merupakan hasil pelapukan bahan bahan organik, daun daunan, jerami, alang alang, rumput dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia.
2.     Sampah anorganik ( sampah kering )
Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui atau dari proses industri. Yang merupakan sampah anorganik adalah tas plastik dan botol kaleng.

B.    PRINSIP PENGOLAHAN SAMPAH
Dalam pengolahan sampah dapat diterapkan beberapa prinsip, yaitu :
ü Reduce ( mengurangi )
Sebisa mungkin meminimalisasikan barang atau material yang kita gunakan.
ü Reuse ( menggunakan kembali )
Sebisa mungkin, pilihlah barang barang yang bisa dipakai kembali. Hindari barang barang yang sekali pakai, buang ( disposable ).
ü Recyle ( mendaur ulang )
Sebisa mungkin mendaur ulang barang barang yang sudah tidak beguna. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
ü Replace ( mengganti )
Teliti barang yang kita pakai sehari hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.

C.    PENGOMPOSAN
Pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuai, karena sebagian besar sampah didunia adalah sampah organik. Pengomposan dapat mengendalikan bahaya pencemaran yang mungkin terjadi dan menghasilkan keuntungan. Pengomposan sampah sangat beragam, baik secara aerobik maupun anaerobik, dengan atau tanpa bahan tambahan.
Pengomposan  merupakan penguraian dan pemantapan bahan bahan organik secara biologis dalam suhu tinggi dengan hasil akhir berupa bahan yang cukup bagus untuk diaplikasikan ketanah.
Pengomposan secara aerobik sering digunakan, karena mudah dan murah untuk dilakukan serta tidak membutuhkan kontrol proses yang terlalu sulit. Dekomposisi bahan dilakukan oleh mikroorganisme didalam bahan itu sendiri dengan bantuan udara. Sedangkan pengomposan secara anaerobik memanfaatkan mikroorganisme yang tidak membutuhkan udara dalam mendegrasi bahan organik.
Setiap bahan organik  bahan bahan hayati yang telah mati, akan mengalami proses dekomposisi. Daun daun yang gugur ke tanah, bantang atau ranting yang patah, bangkai hewan, kotoran hewan, sisa makanan dan sebagainya akan mengalami dekomposisi kemudian hancur menjadi seperti tanah berwarna coklat kehitaman. Wujud semula tidak dikenal lagi.
Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda benda organik yang telah mati, dengan bantuan mikroba ( jasad renik ), seperti bakteri dan jamur akan terurai menjadi hara yang lebih senderhana dengan bantuan manusia. Maka produk akhirnya adalah kompos ( compost ).
Pengomposan dapat didefinisikan sebagai proses biokimiawi yang melibatkan jasad renik sebagai agensia ( perantara ) yang merombak bahan organik menjadi bahan yang mirip dengan humus. Hasil rombakan itu disebut kompos. Kompos biasanya dimanfaatkan sebagai pupuk dan pembenah tanah.
Keunggulan kompos :
ü  Mengurangi kepekatan dan kepadatan tanah sehingga memudahkan perkembangan akar dan kemampuannya dalam penyerapan hara
ü  Meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air sehingga tanah dapat menyimpan air lebih lama dan mencegah terjadinya kekeringan tanah
ü  Menahan erosi tanah sehingga mengurangi pencucian hara
ü  Menciptakan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan jasad penghuni tanah sepertt cacing dan mikroba tanah yang sangat berguna bagi kesuburan tanah.
ü   
D.    KELEBIHAN PEMBUATAN KOMPOS
Beberapa manfaat pembuatan kompos menggunakan sampah rumah tangga :
ü  Mampu menyediakan pupuk organik yang murah dan ramah lingkungan
ü  Mengurangi tumpukan sampah organik yang berserakan disekitar tempat tinggal
ü  Membantu pengolahan sampah secara dini dan cepat
ü  Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tenpat pembuangan akhir ( TPA )
ü  Mengurangi kebutuhan lahan tempat pembuang akhir ( TPA )
ü  Menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan gangguan berupa bau, selokan macet, banjir, tanah longsor, serta penyakit yang ditularkan oleh serangga dan binatang pengerat.
E.    KEKURANGAN PEMBUATAN KOMPOS
ü  Unsur hara relatif lama diserap tumbuhan
ü  Pembuatannya lama
ü  Sulit dibuat dalam skala besar



BAB III
PENUTUPAN
A.    KESIMPULAN
Dengan demikian, sampah tidak hanya merugikan bagi manusia. Sampah juga dapat menguntungkan  jika manusia mau mengolahnya. Sebagai contoh adalah sampah organik bisa diolah menjadi kompos. Kompos dapat menjadi pupuk yang murah dan ramah lingkungan.
B.    SARAN
Saran yang dapat  kami berikan :
1.     Kita dapat mengurangi tumpukan sampah dengan cara  mengolah sampah menjadi barang lebih bermanfaat.

2.     Kita harus tetap menjaga lingkungan agar terbebas dari sampah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar