KARYA
ILMIAH REMAJA
“PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK”
DISUSUN OLEH
:
CHELSI
INRIYANI VIIIC
SMP NEGERI 4 KLATEN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Sampah
merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh negara didunia. Sampah merupakan
salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup. Pengahasil sampah
terbesar didunia adalah manusia. Sampah - sampah yang dihasilkan manusia ini
diangkut oleh truk - truk khusus dan dibuang ditempat yang sudah disediakan.
Sampah sampah itu ditumpuk hingga menjadi bukit sampah.
Sampah
yang menumpuk itu akan mengganggu masyarakat. Karena baunya yang menusuk.
Selain baunya yang menusuk, sampah juga dapat mendatangkan wabah penyakit.
Tetapi, selain sampah dapat merugikan, sampah juga ada manfaatnya. Sampah dapat
diubah menjadi bahan yang lebih bermanfaat.
B.
RUMUSAN
MASALAH
ü Pengertian
sampah
ü Prinsip
pengolahan sampah
ü Pengolahan
sampah organik
ü Kelebihan
mengolah sampah organik
ü Kekurangan
mengolah sampah organik
C.
TUJUAN
ü Mengurangi
sampah dimuka bumi
ü Menjadikan
sampah menjadi barang barang yang lebih bermanfaat
ü Mencegah
kerusakan lingkungan
D.
MANFAAT
ü Dapat
menjadikan sampah menjadi bahan yang lebih bermanfaat.
ü Dapat
mengurangi sampah.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
SAMPAH
Sampah
adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga. Sampah adalah
suatu bahan yang terbuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses
alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Jadi dapat dirumuskan sebagai bahan
sisa dari kehidupan sehari hari masyarakat. Sampah padat pada umumnya dapat
dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Sampah
organik ( sampah basah )
Sampah organik
merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai lagi dan dibuang oleh
pemilik sebelumnya. Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan
( dekomposisi ) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau ( sering
disebut kompos ). Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami.
Kompos merupakan hasil
pelapukan bahan bahan organik, daun daunan, jerami, alang alang, rumput dan bahan
lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia.
2. Sampah
anorganik ( sampah kering )
Sampah anorganik
berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui atau dari proses
industri. Yang merupakan sampah anorganik adalah tas plastik dan botol kaleng.
B.
PRINSIP
PENGOLAHAN SAMPAH
Dalam pengolahan sampah
dapat diterapkan beberapa prinsip, yaitu :
ü Reduce ( mengurangi )
Sebisa mungkin
meminimalisasikan barang atau material yang kita gunakan.
ü Reuse ( menggunakan kembali )
Sebisa mungkin,
pilihlah barang barang yang bisa dipakai kembali. Hindari barang barang yang
sekali pakai, buang ( disposable ).
ü Recyle ( mendaur ulang )
Sebisa mungkin mendaur
ulang barang barang yang sudah tidak beguna. Tidak semua barang bisa didaur ulang,
tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi dan industri rumah tangga
yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
ü Replace ( mengganti )
Teliti barang yang kita
pakai sehari hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan
barang yang lebih tahan lama.
C. PENGOMPOSAN
Pengomposan
merupakan alternatif penanganan yang sesuai, karena sebagian besar sampah
didunia adalah sampah organik. Pengomposan dapat mengendalikan bahaya
pencemaran yang mungkin terjadi dan menghasilkan keuntungan. Pengomposan sampah
sangat beragam, baik secara aerobik maupun anaerobik, dengan atau tanpa bahan
tambahan.
Pengomposan merupakan penguraian dan pemantapan bahan
bahan organik secara biologis dalam suhu tinggi dengan hasil akhir berupa bahan
yang cukup bagus untuk diaplikasikan ketanah.
Pengomposan
secara aerobik sering digunakan, karena mudah dan murah untuk dilakukan serta
tidak membutuhkan kontrol proses yang terlalu sulit. Dekomposisi bahan
dilakukan oleh mikroorganisme didalam bahan itu sendiri dengan bantuan udara.
Sedangkan pengomposan secara anaerobik memanfaatkan mikroorganisme yang tidak
membutuhkan udara dalam mendegrasi bahan organik.
Setiap
bahan organik bahan bahan hayati yang
telah mati, akan mengalami proses dekomposisi. Daun daun yang gugur ke tanah,
bantang atau ranting yang patah, bangkai hewan, kotoran hewan, sisa makanan dan
sebagainya akan mengalami dekomposisi kemudian hancur menjadi seperti tanah
berwarna coklat kehitaman. Wujud semula tidak dikenal lagi.
Melalui
proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara alamiah. Hara yang
terkandung dalam bahan atau benda benda organik yang telah mati, dengan bantuan
mikroba ( jasad renik ), seperti bakteri dan jamur akan terurai menjadi hara
yang lebih senderhana dengan bantuan manusia. Maka produk akhirnya adalah
kompos ( compost ).
Pengomposan
dapat didefinisikan sebagai proses biokimiawi yang melibatkan jasad renik
sebagai agensia ( perantara ) yang merombak bahan organik menjadi bahan yang
mirip dengan humus. Hasil rombakan itu disebut kompos. Kompos biasanya
dimanfaatkan sebagai pupuk dan pembenah tanah.
Keunggulan
kompos :
ü Mengurangi
kepekatan dan kepadatan tanah sehingga memudahkan perkembangan akar dan
kemampuannya dalam penyerapan hara
ü Meningkatkan
kemampuan tanah dalam mengikat air sehingga tanah dapat menyimpan air lebih
lama dan mencegah terjadinya kekeringan tanah
ü Menahan
erosi tanah sehingga mengurangi pencucian hara
ü Menciptakan
kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan jasad penghuni tanah sepertt cacing dan
mikroba tanah yang sangat berguna bagi kesuburan tanah.
ü
D.
KELEBIHAN
PEMBUATAN KOMPOS
Beberapa manfaat
pembuatan kompos menggunakan sampah rumah tangga :
ü Mampu
menyediakan pupuk organik yang murah dan ramah lingkungan
ü Mengurangi
tumpukan sampah organik yang berserakan disekitar tempat tinggal
ü Membantu
pengolahan sampah secara dini dan cepat
ü Menghemat
biaya pengangkutan sampah ke tenpat pembuangan akhir ( TPA )
ü Mengurangi
kebutuhan lahan tempat pembuang akhir ( TPA )
ü Menyelamatkan
lingkungan dari kerusakan dan gangguan berupa bau, selokan macet, banjir, tanah
longsor, serta penyakit yang ditularkan oleh serangga dan binatang pengerat.
E.
KEKURANGAN
PEMBUATAN KOMPOS
ü Unsur
hara relatif lama diserap tumbuhan
ü Pembuatannya
lama
ü Sulit
dibuat dalam skala besar
BAB
III
PENUTUPAN
A.
KESIMPULAN
Dengan demikian, sampah tidak hanya
merugikan bagi manusia. Sampah juga dapat menguntungkan jika manusia mau mengolahnya. Sebagai contoh
adalah sampah organik bisa diolah menjadi kompos. Kompos dapat menjadi pupuk
yang murah dan ramah lingkungan.
B.
SARAN
Saran yang dapat kami berikan :
1. Kita
dapat mengurangi tumpukan sampah dengan cara
mengolah sampah menjadi barang lebih bermanfaat.
2. Kita
harus tetap menjaga lingkungan agar terbebas dari sampah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar